Kucing telah menjadi salah satu hewan peliharaan paling populer di kalangan masyarakat urban, terutama generasi muda. Alasannya sederhana: kucing itu lucu, menggemaskan, dan cocok dijadikan teman sehari-hari, baik untuk menemani kerja di rumah maupun sekadar memberikan rasa tenang setelah seharian beraktivitas.
Namun di balik wajah imut dan tingkah laku menghibur itu, ada satu hal yang sering dilupakan oleh para pemilik kucing pemula biaya perawatannya yang gak sedikit.
Jika dulu merawat kucing dianggap cukup dengan memberi sisa lauk dan sekotak kardus untuk tidur, kini standar perawatan kucing sudah naik kelas. Banyak pemilik rela mengalokasikan dana khusus untuk kenyamanan dan kesehatan si anabul. Bahkan, tak jarang kucing diperlakukan layaknya anggota keluarga sendiri.
Biaya Perawatan Dasar
Jenis kucing yang kamu pelihara punya pengaruh besar terhadap biaya bulanannya. Misalnya, kucing kampung dengan perawatan standar bisa memakan biaya sekitar Rp200 ribuan per bulan, sedangkan kucing ras seperti anggora, persia, atau british shorthair bisa menghabiskan biaya hingga Rp2 juta per bulan tergantung gaya perawatan dan perlengkapan yang kamu sediakan.
Biaya tersebut mencakup makanan, suplemen, peralatan mandi, serta aksesoris seperti kalung dan tali. Mari kita bahas lebih dalam komponen-komponen perawatan yang perlu kamu siapkan:
1. Makanan kucing
Makanan adalah kebutuhan paling dasar. Saat ini tersedia berbagai pilihan makanan kucing yang mengandung nutrisi lengkap untuk kesehatan bulu, sistem pencernaan, hingga imunitas. Makanan kucing terbagi dalam beberapa jenis yaitu dry food (makanan kering), wet food (makanan basah), dan snack sebagai pelengkap. Harga makanan bervariasi, mulai dari Rp20.000 untuk kemasan kecil hingga Rp350.000 untuk varian premium.
2. Vitamin, suplemen, dan obat kesehatan
Kucing juga butuh suplemen untuk menunjang kesehatan organ tubuhnya. Ada vitamin untuk sistem imun, minyak ikan untuk bulu yang lebat dan halus, hingga suplemen pencernaan. Jangan lupa pula produk kesehatan seperti obat cacing, obat kutu, dan mouthwash khusus kucing untuk menjaga kebersihan mulut.
Kisaran harga suplemen dan obat-obatan ini bisa mulai dari Rp15.000 sampai Rp200.000 tergantung kebutuhan dan merek. Dan yang tak kalah penting adalah vaksinasi. Vaksin dasar kucing dimulai dari Rp100.000 hingga Rp300.000 per suntik, tergantung jenis dan klinik hewannya.
3. Peralatan mandi dan kebersihan
Memandikan kucing memang bukan perkara mudah kucing terkenal tidak suka air. Tapi bukan berarti boleh diabaikan. Setidaknya sebulan sekali, kucing perlu dimandikan agar tetap bersih dan wangi.
Kamu butuh perlengkapan seperti sampo khusus kucing, sikat bulu, sarung tangan, dan handuk. Jika kamu memilih perawatan mandiri, dana sekitar Rp20.000–Rp100.000 per bulan sudah cukup. Namun, jika lebih nyaman membawa ke petshop untuk grooming, siapkan minimal Rp50.000–Rp250.000 untuk satu sesi grooming standar.
4. Tali dan kalung identitas
Tali dan kalung kucing bukan hanya untuk gaya atau estetika. Kalung bisa berfungsi sebagai identitas jika sewaktu-waktu kucing hilang, sedangkan tali membantu mengendalikan kucing saat diajak keluar rumah. Harga per item ini relatif terjangkau, berkisar Rp20.000 hingga Rp200.000.
5. Mainan dan hiburan
Kucing, terutama yang tinggal di dalam rumah, butuh stimulasi agar tidak stres atau bosan. Mainan seperti bola lonceng, teaser wand, atau laser pointer bisa membantu menjaga mood dan kesehatan mentalnya.
Harga mainan kucing sangat beragam. Mainan sederhana bisa kamu dapatkan mulai dari Rp10.000, sementara mainan interaktif atau playground modular bisa mencapai ratusan ribu hingga jutaan rupiah.
6. Biaya pengobatan tak terduga
Salah satu hal yang sering diabaikan adalah biaya pengobatan saat kucing jatuh sakit. Infeksi saluran pernapasan, diare, jamur, hingga cedera fisik adalah hal yang cukup sering dialami kucing. Biaya konsultasi dokter hewan berkisar antara Rp100.000–Rp200.000 per kunjungan, belum termasuk obat-obatan atau tindakan medis lainnya. Jika kucing membutuhkan rawat inap atau operasi, biayanya bisa membengkak hingga jutaan rupiah.
Karena itu, memiliki dana darurat khusus untuk perawatan kesehatan kucing menjadi penting. Tapi, kalau kondisi keuangan sedang tidak memungkinkan, ada alternatif yang bisa kamu pertimbangkan, yaitu pinjaman online.
Pinjaman Saat Tak Punya Uang untuk Pengobatan Tak Terduga
Dalam kondisi darurat seperti kucing sakit dan butuh penanganan cepat, kamu bisa pinjam uang tanpa agunan. Tanpa jaminan, prosesnya cepat, dan bisa dicairkan dalam hitungan menit. Tentu saja, kamu perlu memastikan layanan pinjaman tersebut resmi yang berizin dan diawasi OJK dan memiliki bunga yang wajar.
Pinjaman ini sebaiknya digunakan hanya untuk keperluan mendesak misalnya, membayar tagihan pengobatan atau pembelian obat yang tidak bisa ditunda. Setelah kucing kembali sehat, kamu bisa fokus mengembalikan pinjaman sesuai tenor agar tidak menambah beban keuangan ke depannya.
Memelihara kucing bukan cuma soal kasih sayang, tapi juga soal komitmen finansial. Kucing adalah makhluk hidup yang juga butuh perhatian, kenyamanan, dan kesehatan yang optimal. Dengan mengetahui kisaran biaya dan mempersiapkannya dengan baik, termasuk punya rencana cadangan seperti pinjaman online saat keadaan mendesak kamu bisa memberikan kehidupan yang layak dan bahagia untuk si anabul.
Jika butuh pinjaman pinjam uang tanpa agunan untuk bantu siapkan uang untuk pengobatan anabul, kamu bisa memanfaatkan Neo Pinjam dengan tenor hingga 12 bulan di neobank dari Bank Neo Commerce. Dengan limit sampai dengan Rp15 juta, mengajukan pinjaman dengan mudah dan pencairannya pun cepat.
Meski prosesnya mudah dan pinjaman dana cepat cair, pengajuan tetap melalui evaluasi kelayakan untuk menjaga keamanan pengguna dan mencegah risiko kredit bermasalah.
Download aplikasi neobank di PlayStore atau App Store dan ajukan pinjaman di Neo Pinjam sekarang. Kunjungi link Neo Pinjam untuk tahu info lengkap serta syarat & ketentuan mengenai Neo Pinjam.
***
PT Bank Neo Commerce Tbk berizin dan diawasi Otoritas Jasa Keuangan (OJK) & Bank Indonesia (BI), serta merupakan bank peserta penjaminan Lembaga Penjamin Simpanan (LPS).
Artikel ini juga tayang di vritimes