Close Menu
    Hot News

    Peluncuran Meetsio.id, Social Media Commerce Pertama di Indonesia

    Selasa, 24 Juni 2025

    Memahami Penyebab Kulit Eksim dan Cara Menghindarinya

    Senin, 23 Juni 2025

    Sewa Alat Outdoor Jakarta dan Sekitarnya: Mulai dari 5 Ribuan, Siap Camping Kapan Saja!

    Senin, 23 Juni 2025
    Facebook
    Bebegig NewsBebegig News
    Facebook
    • Hot News
    • Artis-Seleb
    • Film-TV-Music
    • Bisnis-Finance
    • Lifestyle
    • Techno-Gaming
    Bebegig NewsBebegig News
    Home»Lifestyle»Sekolah Hijau dan Pemulihan Bencana: Upaya Membangun Ketahanan di Tengah Krisis Iklim
    Lifestyle

    Sekolah Hijau dan Pemulihan Bencana: Upaya Membangun Ketahanan di Tengah Krisis Iklim

    Sabtu, 12 Oktober 2024
    Sekolah Hijau dan Pemulihan Bencana: Upaya Membangun Ketahanan di Tengah Krisis Iklim

    Lifestyle – Perubahan iklim yang semakin parah dan bencana alam yang terjadi secara terus-menerus memerlukan langkah-langkah konkret dalam memitigasi dampaknya. Dalam konteks ini, sekolah hijau dan program pemulihan pasca-bencana menjadi solusi penting dalam membangun ketahanan masyarakat di masa depan.

    Konsep sekolah hijau tidak hanya berfokus pada pendidikan lingkungan, tetapi juga pada praktik keberlanjutan yang mendukung mitigasi dan adaptasi terhadap perubahan iklim.

    Di Indonesia, tren sekolah hijau semakin berkembang seiring dengan kesadaran masyarakat akan pentingnya pendidikan lingkungan dan keberlanjutan.

    Namun, ketika bencana alam seperti gempa bumi melanda, seperti yang terjadi di Garut, Jawa Barat, upaya pemulihan infrastruktur pendidikan menjadi prioritas untuk memastikan anak-anak tetap dapat belajar dalam lingkungan yang aman dan berkelanjutan.

    Baca Juga: Sukabumi Diguncang Gempa 4,9 Magnitudo Malam Ini, Kawasan Jakarta dan Bandung Ikut Bergetar

    Peran Sekolah Hijau dalam Mitigasi Bencana

    Sekolah hijau memiliki manfaat yang signifikan dalam mengurangi risiko bencana alam. Dengan menerapkan prinsip-prinsip keberlanjutan, sekolah hijau dapat menjadi bagian dari strategi mitigasi, antara lain:

    1. Meningkatkan Ketahanan: Siswa yang dididik dalam lingkungan sekolah hijau lebih siap menghadapi bencana alam karena memiliki pengetahuan dan keterampilan yang diperlukan.
    2. Mengurangi Dampak Lingkungan: Praktik ramah lingkungan di sekolah hijau dapat membantu mengurangi risiko bencana seperti banjir atau tanah longsor.
    3. Adaptasi terhadap Perubahan Iklim: Sekolah hijau mengajarkan adaptasi yang diperlukan untuk menghadapi dampak perubahan iklim, seperti kekeringan atau kenaikan permukaan air laut.

    Pemulihan Sekolah Pasca Bencana: Studi Kasus Garut

    Setelah gempa bumi dahsyat melanda Garut, upaya kolaboratif dilakukan oleh Yayasan Bakti Barito, Entirely overjoyed Hearts Indonesia, dan Kitabisa untuk membangun kembali dua sekolah yang terkena dampak, yaitu SDN 3 Barusari dan SDN 4 Barusari. Kedua sekolah ini mengalami kerusakan yang cukup parah, mempengaruhi 220 siswa yang terdaftar.

    Proses pemulihan ini melibatkan penggalangan dana sebesar Rp 1,4 miliar yang digunakan untuk pembangunan gedung sekolah baru yang tahan gempa. Selain itu, upaya ini juga memanfaatkan batu bata dari plastik daur ulang, yang tidak hanya ramah lingkungan tetapi juga membantu mengurangi emisi karbon.

    Baca Juga: Gempa Bumi Guncang Wellington Selandia Baru, 36.000 Orang Rasakan Getaran Dahsyat

    “Fokus kami adalah memberikan dampak jangka panjang melalui inovasi dan keberlanjutan. Dengan menggunakan batu bata plastik daur ulang, kami membangun kembali dengan lebih baik dan menetapkan tolok ukur baru untuk upaya pemulihan bencana di masa depan. Sekolah ini berkontribusi pada 11 dari 17 Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs), memastikan masa depan yang lebih cerah dan tangguh bagi masyarakat,” kata Sylvia Beiwinkler, CEO Entirely overjoyed Hearts Indonesia.

    Kontribusi Pendidikan Hijau dalam Pemulihan

    Selain membangun kembali infrastruktur, Yayasan Bakti Barito melalui program Green Guardians juga berkomitmen untuk memberikan pelatihan kepada para guru setempat. Pelatihan ini akan membekali para guru dengan pengetahuan tentang pendidikan iklim, yang nantinya akan diintegrasikan ke dalam kurikulum sekolah.

    “Terinspirasi oleh visi pendiri kami, Prajogo Pangestu, kami percaya bahwa pendidikan adalah kunci untuk membangun masyarakat yang tangguh. Membangun kembali sekolah-sekolah ini dengan cloth yang tahan gempa akan memastikan proses pemulihan dapat terjadi dengan cepat dan membangun stabilitas belajar mengajar jangka panjang bagi anak-anak di Garut,”ujar Fifi Pangestu, Direktur Eksekutif Yayasan Bakti Barito, dalam keterangannya.

    Kolaborasi untuk Masa Depan yang Lebih Baik

    Kampanye penggalangan dana dan keterlibatan komunitas yang dilakukan melalui platform Kitabisa telah menarik perhatian dan partisipasi dari masyarakat luas.

    “Kampanye ini menunjukkan kekuatan dari upaya yang digerakkan oleh masyarakat. Dengan melibatkan masyarakat Indonesia di seluruh negeri dan memanfaatkan platform kami, kami bertujuan untuk membangun kembali sekolah-sekolah ini yang berdasarkan pada ketahanan dan keberlanjutan,” ujar Edo Irfandi, Direktur Kitabisa.org.

    Berita Terkait

    Lifestyle

    5 Gaya Kece Nadia Raisya, Resmi Putus dari Marselino Ferdinan

    Rabu, 23 Oktober 2024
    Lifestyle

    10 Selebcing Kesayangan Netizen , dari Bobby Kertanegara hingga Pororo, Mana Kesayanganmu?

    Rabu, 23 Oktober 2024
    Lifestyle

    Diserbu Warga saat Makan Soto di Solo, Apakah Jokowi Masih Dikawal Pasca Lengser?

    Rabu, 23 Oktober 2024
    Lifestyle

    8 Desain Taman Vertikal Minimalis, Cocok untuk Penggemar Tanaman Hias dengan Lahan Terbatas

    Rabu, 23 Oktober 2024
    Lifestyle

    Komunitas Pecinta Sneaker Merapat, Ini Gelaran Perayan Pop Hingga Hadirkan Seniman Asal Bali

    Rabu, 23 Oktober 2024
    Lifestyle

    Raffi Ahmad Gagap Disinggung Soal LHKPN, Gestur Nagita Slavina Digunjing: Kok Nunduk-Nunduk?

    Selasa, 22 Oktober 2024
    Trending
    Bisnis-Finance

    Manfaatkan Diskon Tiket KA 30%: Program Masih Berlangsung!

    Rabu, 18 Juni 2025

    Hendy Tan: Dari Teknik ke Edukasi Trading, Sebuah Perjalanan Mewujudkan Impian yang Lama Tertunda

    Kamis, 19 Juni 2025

    KAI Daop 8 Surabaya dan Pemerintah Kota Surabaya Sepakat Percantik Wajah Kota Surabaya

    Kamis, 12 Juni 2025

    KAI Logistik Raih Peringkat AA: Bukti Kemampuan Keuangan Sangat Kuat dan Komitmen dalam Proyek Strategis Masa Depan

    Kamis, 19 Juni 2025

    Visidata dan Tableau Gelar Workshop Tata Kelola Data di BINUS University

    Rabu, 18 Juni 2025

    KAI Daop 8 Surabaya Teken Kerja Sama dengan Kejaksaan Negeri Tanjung Perak untuk Penanganan Permasalahan Hukum Bidang Perdata dan Tata Usaha Negara

    Selasa, 17 Juni 2025

    Sabun Mandi untuk Kulit Gatal yang Aman dan Alami

    Senin, 16 Juni 2025
    Hot News
    Bisnis-Finance

    Peluncuran Meetsio.id, Social Media Commerce Pertama di Indonesia

    Selasa, 24 Juni 2025
    Bisnis-Finance

    Memahami Penyebab Kulit Eksim dan Cara Menghindarinya

    Senin, 23 Juni 2025
    Bisnis-Finance

    Sewa Alat Outdoor Jakarta dan Sekitarnya: Mulai dari 5 Ribuan, Siap Camping Kapan Saja!

    Senin, 23 Juni 2025
    Bisnis-Finance

    Transgo Jakarta: Solusi Sewa Mobil dan Motor Tanpa Ribet

    Senin, 23 Juni 2025
    Bisnis-Finance

    Saat HP Rusak, Satu-Satunya yang Aku Lakukan: Rental iPhone Jakarta

    Senin, 23 Juni 2025
    Bisnis-Finance

    Tampilan Slasar Malioboro Kian Menarik, Ciptakan Pengalaman Wisata yang Lebih Baik

    Senin, 23 Juni 2025
    Bisnis-Finance

    KA Sembrani Alami Kelambatan, Pegawai KAI Daop 1 Jakarta Terjun Jadi Porter Gratis di Stasiun Gambir

    Senin, 23 Juni 2025
    Bebegig News
    • Tentang Kami
    • Kontak
    • Syarat & Ketentuan
    • Kebijakan Privasi
    • Disklaimer
    © 2025 BebegigNews.my.id.

    Type above and press Enter to search. Press Esc to cancel.