Close Menu
    Hot News

    India dan ASEAN Perkuat Konektivitas Maritim Melalui Dialog Kapal Pesiar Perdana di Chennai

    Rabu, 2 Juli 2025

    Sediakan Customer Service 24 Jam Tanpa Agent, Memang Bisa?

    Selasa, 1 Juli 2025

    KAI Daop 1 Jakarta Ajak Pelanggan Wujudkan Budaya Tertib dan Aman Naik Kereta Api

    Selasa, 1 Juli 2025
    Facebook
    Bebegig NewsBebegig News
    Facebook
    • Hot News
    • Artis-Seleb
    • Film-TV-Music
    • Bisnis-Finance
    • Lifestyle
    • Techno-Gaming
    Bebegig NewsBebegig News
    Home»Bisnis-Finance»Kedutaan Besar India Bersama The Habibie Center Fasilitasi Diskusi Meja Bundar: Perkuat Peran Global South Lewat BRICS
    Bisnis-Finance

    Kedutaan Besar India Bersama The Habibie Center Fasilitasi Diskusi Meja Bundar: Perkuat Peran Global South Lewat BRICS

    Sabtu, 19 April 2025
    Kedutaan Besar India Bersama The Habibie Center Fasilitasi Diskusi Meja Bundar: Perkuat Peran Global South Lewat BRICS

    JAKARTA, 17 April 2025 – Duta Besar India untuk Indonesia, Sandeep Chakravorty menyatakan bahwa keanggotaan Indonesia dalam BRICS merupakan langkah strategis yang mencerminkan arah baru tatanan dunia. Dalam diskusi meja bundar bertajuk “Indonesia dan BRICS: Belajar dari Pengalaman India”, yang diselenggarakan oleh Kedutaan Besar India bersama The Habibie Center, Sandeep menyebutkan bahwa BRICS adalah ruang bagi negara-negara berkembang untuk memperjuangkan tatanan global yang lebih seimbang—dan Indonesia memiliki posisi istimewa di dalamnya.

    “India melihat BRICS bukan sebagai blok anti-Barat, tetapi sebagai forum yang pro-keadilan global,” ujarnya . “Kehadiran Indonesia akan memperkuat elemen moderasi dan demokrasi dalam BRICS.”

    Pengalaman India: BRICS Tidak Menggerus, Tapi Menguatkan Diplomasi

    Dubes Sandeep menjawab keraguan yang muncul di Indonesia soal potensi tumpang tindih antara BRICS dan ambisi keanggotaan OECD. Menurutnya, India telah membuktikan bahwa keanggotaan BRICS justru memperkuat posisi diplomatik, bukan sebaliknya.

    “Kami justru mengalami peningkatan peran global melalui BRICS. Tidak ada penurunan reputasi atau kerugian strategis,” ungkapannya, mengutip Menteri Luar Negeri India, Dr. S. Jaishankar, yang menyatakan bahwa BRICS telah memperluas kanal diplomasi India tanpa harus bersikap konfrontatif terhadap Barat.

    Lebih dari sekadar forum diskusi, Dubes India menyoroti bahwa BRICS memiliki struktur kerja nyata: 21 kelompok kerja, 15 forum tingkat menteri, dan institusi seperti New Development Bank (NDB) serta Contingent Reserve Arrangement (CRA). “Indonesia kini punya akses terhadap platform kerja sama konkret—bukan simbolik,” tambahnya.

    Ilham Habibie: Keputusan yang Kompleks Tapi Layak Dicoba

    Dalam sesi pembukaan, Dr. Ilham Habibie mengakui bahwa ia memiliki pandangan campur aduk saat mendengar Indonesia bergabung dalam BRICS. Ia menyebut keberagaman sistem politik—antara negara demokratis dan otoriter—sebagai tantangan nyata bagi keselarasan agenda organisasi ini.

    “Ini bukan klub yang sederhana. Tapi sebagai bangsa yang pernah mempelopori Konferensi Asia-Afrika, Indonesia punya warisan untuk mendorong kerja sama negara-negara berkembang,” ujarnya.

    Dr. Ilham juga menekankan pentingnya keterbukaan. “Keanggotaan Indonesia di BRICS tidak harus mengurangi peluang kita untuk bergabung dengan OECD. Justru menunjukkan bahwa kita fleksibel dan terbuka terhadap berbagai bentuk kemitraan internasional.”

    Rajiv Bhatia: Indonesia Bergabung di Waktu yang Tepat

    Sementara itu, Ambassador Rajiv Bhatia—mantan Duta Besar India untuk Myanmar dan Meksiko, serta Komisaris Tinggi India untuk Kenya dan Lesotho—dan salah satu pengamat BRICS paling berpengalaman, menegaskan bahwa Indonesia bergabung dengan BRICS di saat yang sangat strategis. “Ini kapal yang sedang berlayar, bahkan sedang bertambah besar. Ada sekitar 30 negara mengantri untuk bergabung,” ujarnya.

    Ia menyoroti bahwa meski BRICS awalnya muncul dari ide investasi, kini telah menjelma menjadi forum strategis yang memperjuangkan reformasi lembaga-lembaga global, keadilan pembangunan, dan solidaritas Selatan-Selatan. “Keberhasilan utama BRICS adalah: ia bertahan, ia tumbuh, dan ia relevan,” tegas Rajiv.

    Terkait isu kontroversial seperti mata uang bersama, Rajiv menegaskan bahwa India tidak mendukung ide itu. “BRICS tidak dalam jalur membuat mata uang tunggal. Yang mungkin hanyalah perdagangan dalam mata uang lokal—dan itu sepenuhnya rasional.”

    Ia juga mengusulkan kemungkinan Indonesia bergabung dalam kerja sama IBSA (India, Brasil, Afrika Selatan) sebagai langkah logis lanjutan, sejalan dengan arah kebijakan luar negeri Indonesia yang semakin aktif secara global.

    Peran Indonesia: Penyeimbang Demokratis dalam Forum Global

    Ketiga pembicara sepakat bahwa Indonesia memiliki potensi besar sebagai kekuatan penyeimbang di dalam BRICS. Kombinasi antara demokrasi, ekonomi besar, dan posisi strategis di Asia menjadikan Indonesia mitra yang ideal.

    “Ketika Indonesia aktif di BRICS, hubungan bilateral dengan India juga akan tumbuh secara otomatis,” ujar Duta Besar Sandeep.

    Arah ke Depan: Peluang, Tanggung Jawab, dan Moderasi

    Diskusi ditutup dengan nada optimistis. Para pembicara sepakat bahwa keanggotaan Indonesia dalam BRICS adalah peluang besar, bukan hanya untuk kerja sama ekonomi dan pembangunan, tetapi juga untuk memainkan peran moderat dalam dinamika global yang semakin kompleks.

    “Indonesia kini memiliki tanggung jawab untuk menjaga agar BRICS tetap rasional, terbuka, dan berorientasi pada kerja sama,” pungkas Rajiv.

    Dengan BRICS Summit mendatang akan diselenggarakan di Rio de Janeiro, Brasil, partisipasi aktif Indonesia di panggung global akan semakin disorot.

    Artikel ini juga tayang di vritimes

    Berita Terkait

    Bisnis-Finance

    India dan ASEAN Perkuat Konektivitas Maritim Melalui Dialog Kapal Pesiar Perdana di Chennai

    Rabu, 2 Juli 2025
    Bisnis-Finance

    Sediakan Customer Service 24 Jam Tanpa Agent, Memang Bisa?

    Selasa, 1 Juli 2025
    Bisnis-Finance

    KAI Daop 1 Jakarta Ajak Pelanggan Wujudkan Budaya Tertib dan Aman Naik Kereta Api

    Selasa, 1 Juli 2025
    Bisnis-Finance

    KOLTIVA Tunjuk Joe Keen Poon sebagai Executive Chairman, Tandai Babak Baru Kepemimpinan Global dalam Rantai Pasok Berkelanjutan

    Selasa, 1 Juli 2025
    Bisnis-Finance

    XRP Tiba-Tiba Naik 3%, Apakah Dampak Ripple Cabut Banding terhadap SEC?

    Selasa, 1 Juli 2025
    Bisnis-Finance

    Apa Itu Castile Soap? Sabun Nabati yang Ramah Kulit dan Lingkungan

    Selasa, 1 Juli 2025
    Trending
    Bisnis-Finance

    AnyMind Group meluncurkan laporan penting yang mengungkap perjalanan konsumen digital yang terus berkembang di Asia Tenggara

    Senin, 23 Juni 2025

    KAI Daop 8 Surabaya Klarifikasi Kejadian Viral di Perkeretaapian Makassar

    Sabtu, 28 Juni 2025

    Surabaya Unggul, KAI Logistik Perkuat Kinerja di Jawa Timur lewat Kemitraan dan Layanan Inovatif

    Jumat, 27 Juni 2025

    Mengenal Penyebab Kulit Eksim: Dari Faktor Genetik hingga Lingkungan Modern

    Selasa, 24 Juni 2025

    KAI Logistik Yogyakarta : Penghubung Dinamis Antara Wisata, Pendidikan, dan Ekonomi Kreatif

    Selasa, 24 Juni 2025

    KAI Logistik Tanam 500 Mangrove: Dorong Logistik Berkelanjutan

    Senin, 23 Juni 2025

    Peran Customer Relationship Management dan Tugas Customer Service

    Senin, 23 Juni 2025
    Hot News
    Bisnis-Finance

    India dan ASEAN Perkuat Konektivitas Maritim Melalui Dialog Kapal Pesiar Perdana di Chennai

    Rabu, 2 Juli 2025
    Bisnis-Finance

    Sediakan Customer Service 24 Jam Tanpa Agent, Memang Bisa?

    Selasa, 1 Juli 2025
    Bisnis-Finance

    KAI Daop 1 Jakarta Ajak Pelanggan Wujudkan Budaya Tertib dan Aman Naik Kereta Api

    Selasa, 1 Juli 2025
    Bisnis-Finance

    KOLTIVA Tunjuk Joe Keen Poon sebagai Executive Chairman, Tandai Babak Baru Kepemimpinan Global dalam Rantai Pasok Berkelanjutan

    Selasa, 1 Juli 2025
    Bisnis-Finance

    XRP Tiba-Tiba Naik 3%, Apakah Dampak Ripple Cabut Banding terhadap SEC?

    Selasa, 1 Juli 2025
    Bisnis-Finance

    Apa Itu Castile Soap? Sabun Nabati yang Ramah Kulit dan Lingkungan

    Selasa, 1 Juli 2025
    Bisnis-Finance

    Sabun Mandi Alami Tanpa SLS, Kenapa Ini Pilihan yang Tepat untuk Kulitmu?

    Selasa, 1 Juli 2025
    Bebegig News
    • Tentang Kami
    • Kontak
    • Syarat & Ketentuan
    • Kebijakan Privasi
    • Disklaimer
    © 2025 BebegigNews.my.id.

    Type above and press Enter to search. Press Esc to cancel.