Close Menu
    Hot News

    Mau Jadi Perintis di Trading Forex, Siapa Takut? Ini Caranya

    Kamis, 7 Agustus 2025

    OJK Mau Bikin SID untuk Kripto, Apa Dampaknya Buat Investor?

    Kamis, 7 Agustus 2025

    Barantum: Penyedia CRM AI Lokal yang Siap Bersaing Secara Global

    Kamis, 7 Agustus 2025
    Facebook
    Bebegig NewsBebegig News
    Facebook
    • Hot News
    • Artis-Seleb
    • Film-TV-Music
    • Bisnis-Finance
    • Lifestyle
    • Techno-Gaming
    Bebegig NewsBebegig News
    Home»Bisnis-Finance»India–Indonesia Dorong Keadilan Digital Lewat Infrastruktur Publik Terbuka
    Bisnis-Finance

    India–Indonesia Dorong Keadilan Digital Lewat Infrastruktur Publik Terbuka

    Rabu, 6 Agustus 2025
    India–Indonesia Dorong Keadilan Digital Lewat Infrastruktur Publik Terbuka

    Jakarta, 6 Agustus 2025 — Dalam salah satu sesi strategis dari Jakarta Futures Forum (JFF) 2025, para pemimpin digital dari berbagai negara Global South berkumpul untuk membahas urgensi membangun Digital Public Infrastructure (DPI) sebagai jalan menuju transformasi yang adil dan berkelanjutan. Salah satu sesi panel discussion  bertajuk “The DPI Dividend: Innovation for the Global South”, yang digelar di Hotel JW Marriott Jakarta, menjadi panggung bagi India dan Indonesia untuk menegaskan peran sentral mereka dalam mendorong pembangunan digital yang inklusif.

    Fokus diskusi mengerucut pada visi dan pengalaman T. Koshy, Chief Executive Officer and Managing Director, Open Network for Digital Commerce (ONDC), India, yang menggarisbawahi bahwa DPI bukan sekadar teknologi, melainkan infrastruktur sipil yang menjadi fondasi pemerataan digital.

    “Kita tidak sedang membangun sekadar sistem teknologi. Kita sedang membangun jalan raya digital—publik, terbuka, dan milik bersama,” tegas Koshy.

    Pengalaman India, Inspirasi untuk Kawasan

    Berangkat dari pengalaman India dalam membangun sistem seperti Aadhaar, UPI, dan ONDC, Koshy menunjukkan bagaimana negara bisa menjadi penggerak inovasi tanpa mendominasi ekosistem. Menurutnya, DPI memungkinkan layanan publik menjangkau kelompok masyarakat yang selama ini tersisih dari sistem formal.

    “Jika kita ingin menyelesaikan ketimpangan, kita harus memulainya dari desain sistem digital kita sendiri. Kita perlu membangun bukan untuk pasar, tapi untuk rakyat,” ujarnya.

    Koshy menegaskan bahwa model India tidak harus ditiru mentah-mentah, namun prinsip dasarnya—terbuka, inklusif, dan netral—dapat menjadi fondasi bersama bagi negara-negara di Global South, termasuk Indonesia.

    Dukungan dari Indonesia dan Pemangku Global

    Mendukung perspektif Koshy, Vikram Sinha, President and Chief Executive Officer, Indosat Ooredoo Hutchison, Indonesia, menyampaikan bahwa konektivitas harus dibarengi dengan sistem yang inklusif, terutama di negara kepulauan seperti Indonesia.

    “Digitalisasi tidak boleh berhenti di kota besar. Kita harus pastikan DPI menjangkau hingga desa-desa dan komunitas paling terpencil,” katanya.

    Sementara itu, Mallory Knodel, Executive Director, Social Web Foundation, Amerika Serikat, menggarisbawahi pentingnya tata kelola dan prinsip keadilan dalam desain DPI.

    “DPI harus dibangun dengan nilai transparansi, akuntabilitas, dan perlindungan hak asasi. Kalau tidak, kita hanya menciptakan bentuk baru dari eksklusi,” ujar Mallory.

    Menuju Kepemimpinan Regional dalam Transformasi Digital

    Diskusi ini memperkuat sinyal bahwa India dan Indonesia—dua kekuatan besar di Global South—memiliki posisi strategis untuk memimpin pembangunan ekosistem digital yang lebih setara. Melalui DPI, kedua negara dapat berbagi visi dan sumber daya untuk membentuk arsitektur digital kawasan yang berdaulat dan responsif terhadap kebutuhan masyarakat.

    “Kita tidak sedang meniru Silicon Valley. Kita sedang membangun Jakarta Valley, New Delhi Valley—versi kita sendiri yang adil, terbuka, dan relevan,” ujar Koshy.

    Jakarta Futures Forum 2025 menunjukkan bahwa kolaborasi India–Indonesia dalam pengembangan infrastruktur digital publik bukan sekadar retorika, tetapi jalan konkret menuju transformasi sistemik di kawasan. Dengan T. Koshy sebagai suara utama, sesi ini mempertegas bahwa masa depan digital Global South hanya bisa dicapai dengan membangun sistem yang inklusif dari pondasi.

    “Kalau kita ingin demokrasi yang kuat, kita butuh infrastruktur digital yang juga demokratis,” pungkas Koshy.

    Artikel ini juga tayang di vritimes

    Berita Terkait

    Bisnis-Finance

    Mau Jadi Perintis di Trading Forex, Siapa Takut? Ini Caranya

    Kamis, 7 Agustus 2025
    Bisnis-Finance

    OJK Mau Bikin SID untuk Kripto, Apa Dampaknya Buat Investor?

    Kamis, 7 Agustus 2025
    Bisnis-Finance

    Barantum: Penyedia CRM AI Lokal yang Siap Bersaing Secara Global

    Kamis, 7 Agustus 2025
    Bisnis-Finance

    Membangun Cerita, Bukan Sekadar Produk: Tren Kolaborasi Brand Lokal dengan IP untuk Gen Z

    Kamis, 7 Agustus 2025
    Bisnis-Finance

    Jacquelle Menjawab Kebutuhan Fast-Paced Beauty Routine untuk Gen Z yang Aktif

    Kamis, 7 Agustus 2025
    Bisnis-Finance

    111 Tahun Stasiun Semarang Poncol: Dari Titik Nol Perjalanan Hingga Wajah Baru Transportasi Publik

    Rabu, 6 Agustus 2025
    Trending
    Bisnis-Finance

    Halangi Jarak Pandang dan Demi Keselamatan, KAI Daop 8 Surabaya Tertibkan Empat Bangunan Liar di Sekitar Perlintasan Sebidang

    Senin, 4 Agustus 2025

    KAI Divre IV Tanjungkarang Hadirkan Rail Clinic di Stasiun Kotabumi, Wujud Pelayanan dan Edukasi Kesehatan untuk Masyarakat

    Kamis, 31 Juli 2025

    Kenapa Desainer Interior Memilih Teknologi Crestron dari MLV Teknologi untuk Solusi Otomasi Terdepan

    Kamis, 31 Juli 2025

    Kebun Teh PalmCo Jadi Arena Balap Asia Pasific Championship Rally, Holding Perkebunan Nusantara Pacu Ekonomi dan Wisata Daerah

    Senin, 4 Agustus 2025

    Setelah 227 ribu Pelanggan Manfaatkan Diskon 30% KA Ekonomi Non Subsidi Hingga Akhir Juli 2025, KAI Daop 2 Bandung Lanjutkan Diskon 10% untuk KA Pasundan

    Senin, 4 Agustus 2025

    Pusdalopka dan Pusdalyan: Pilar Strategis KAI dalam Menjaga Keandalan Perjalanan KA dan Pelayanan Pelanggan di Situasi Tidak Normal

    Senin, 4 Agustus 2025

    Jalur di Pegadenbaru Sudah Dapat Dilalui, KAI Daop 2 Optimalkan Operasional untuk Tekan Kelambatan KA

    Minggu, 3 Agustus 2025
    Hot News
    Bisnis-Finance

    Mau Jadi Perintis di Trading Forex, Siapa Takut? Ini Caranya

    Kamis, 7 Agustus 2025
    Bisnis-Finance

    OJK Mau Bikin SID untuk Kripto, Apa Dampaknya Buat Investor?

    Kamis, 7 Agustus 2025
    Bisnis-Finance

    Barantum: Penyedia CRM AI Lokal yang Siap Bersaing Secara Global

    Kamis, 7 Agustus 2025
    Bisnis-Finance

    Membangun Cerita, Bukan Sekadar Produk: Tren Kolaborasi Brand Lokal dengan IP untuk Gen Z

    Kamis, 7 Agustus 2025
    Bisnis-Finance

    Jacquelle Menjawab Kebutuhan Fast-Paced Beauty Routine untuk Gen Z yang Aktif

    Kamis, 7 Agustus 2025
    Bisnis-Finance

    111 Tahun Stasiun Semarang Poncol: Dari Titik Nol Perjalanan Hingga Wajah Baru Transportasi Publik

    Rabu, 6 Agustus 2025
    Bisnis-Finance

    Waspada Penipuan Investasi di Tengah Lonjakan Transaksi Kripto

    Rabu, 6 Agustus 2025
    Bebegig News
    • Tentang Kami
    • Kontak
    • Syarat & Ketentuan
    • Kebijakan Privasi
    • Disklaimer
    © 2025 BebegigNews.my.id.

    Type above and press Enter to search. Press Esc to cancel.