Alira Alura, social enterprise berbasis di Bali, memperkenalkan inovasi produk ramah lingkungan berbasis lerak, deterjen alami khas Indonesia, untuk mengurangi pencemaran air akibat limbah deterjen kimia. Dengan mengusung kampanye #KillGermsNotFish, Alira Alura menghadirkan berbagai produk eco-friendly seperti eco-detergent, sabun mandi, dan antibacterial spray.
Produk ini dikembangkan melalui kemitraan dengan petani di Cepu, Jawa Tengah, menggunakan sistem Tumpang Sari (intercropping) untuk meningkatkan produktivitas lahan dan ekonomi petani. Keberhasilan Alira Alura mendapat pengakuan internasional dengan diundangnya Arfiana Maulina sebagai exhibitor di APFSD Youth Forum 2025 di Bangkok, memperkenalkan potensi lerak kepada 549+ pemuda dari 24 negara.
Alira Alura lahir dari inisiatif WateryNation, organisasi lingkungan yang didirikan Arfiana sejak usia 16 tahun dan kini berkembang menjadi Yayasan Tirta Artha Asri. Untuk memperkuat strategi bisnis dan ekspansi global, Pramudono Adhi Kumoro bergabung sebagai co-founder.
Bali, 6 Maret 2025 – Alira Alura, sebuah social enterprise berbasis di Bali, resmi meluncurkan inovasi terbaru dalam produk ramah lingkungan berbasis lerak, deterjen alami khas Indonesia. Dipimpin oleh Arfiana Maulina, Founder Yayasan Tirta Artha Asri WateryNation dan aktivis lingkungan, Alira Alura siap mengubah lanskap industri eco-friendly di Indonesia dan global.
Sebagai upaya mengurangi pencemaran air akibat limbah deterjen kimia, Alira Alura menghadirkan berbagai produk berbasis lerak, mulai dari eco-detergent, sabun mandi, hingga antibacterial spray. Kampanye #KillGermsNotFish yang diusung oleh Alira Alura bertujuan meningkatkan kesadaran masyarakat untuk kembali ke bahan alami yang lebih ramah lingkungan tanpa mengorbankan efektivitas.
Mengangkat Lerak ke Panggung Dunia
Lerak, yang telah digunakan turun-temurun oleh masyarakat Indonesia sebagai bahan pembersih alami, kini mengalami inovasi untuk memenuhi kebutuhan pasar modern. Melalui kemitraan dengan petani di Cepu, Jawa Tengah, Alira Alura menerapkan sistem pertanian berkelanjutan Tumpang Sari (intercropping) yang tidak hanya meningkatkan produktivitas lahan tetapi juga memperkuat ekonomi petani lokal.
Di tahun 2025, Alira Alura mendapat pengakuan di panggung internasional dengan diundangnya Arfiana Maulina sebagai exhibitor di Asia-Pacific Forum on Sustainable Development (APFSD) Youth Forum di Bangkok. Di hadapan lebih dari 549 pemuda dari 24 negara, Arfiana memperkenalkan potensi lerak sebagai solusi alami untuk mengurangi pencemaran air secara global.
Dari WateryNation ke Alira Alura: Inovasi yang Berdampak
WateryNation, yang didirikan oleh Arfiana sejak usia 16 tahun, telah berkembang menjadi Yayasan Tirta Artha Asri, organisasi yang berfokus pada edukasi air bersih dan keberlanjutan lingkungan. Perjalanan ini melahirkan Alira Alura sebagai perpanjangan dari misi sosial menjadi usaha sosial yang mampu menciptakan dampak lebih luas.
Selain inovasi berbasis lerak, Alira Alura juga aktif dalam berbagai kampanye edukasi dan kemitraan dengan komunitas lokal. Kampanye #BacktoLerak, yang dimulai sejak 2020, kini berkembang menjadi gerakan nasional yang didukung oleh berbagai pihak, termasuk akademisi, praktisi lingkungan, dan komunitas wirausaha sosial. Kini beralih ke kampanye #KillGermsNotFish.
Kolaborasi Global dan Pengakuan Internasional
Sebagai bagian dari penguatan strategi bisnis dan ekspansi global, Alira Alura menyambut bergabungnya Pramudono Adhi Kumoro sebagai co-founder yang akan membawa perspektif baru dalam pengembangan bisnis berkelanjutan. Dengan kombinasi inovasi dan strategi bisnis yang kuat, Alira Alura siap bersaing di pasar internasional.
Tidak hanya di Indonesia, keberhasilan Arfiana Maulina bersama WateryNation juga mendapat perhatian dari forum-forum global, termasuk: ECOSOC Youth Forum & APFSD Youth Forum, C20 di G20 Indonesia, Youth Co:Lab Indonesia 2021, GYCN Y2Y The World Bank Group Climate Ambassador Program, Harvard World Model United Nations & Harvard WECode
Melalui inisiatif ini, Alira Alura ingin menegaskan bahwa kearifan lokal Indonesia memiliki potensi besar untuk menjadi solusi global dalam menghadapi krisis lingkungan dan air bersih.
Artikel ini juga tayang di vritimes