Close Menu
    Hot News

    India dan ASEAN Perkuat Konektivitas Maritim Melalui Dialog Kapal Pesiar Perdana di Chennai

    Rabu, 2 Juli 2025

    Sediakan Customer Service 24 Jam Tanpa Agent, Memang Bisa?

    Selasa, 1 Juli 2025

    KAI Daop 1 Jakarta Ajak Pelanggan Wujudkan Budaya Tertib dan Aman Naik Kereta Api

    Selasa, 1 Juli 2025
    Facebook
    Bebegig NewsBebegig News
    Facebook
    • Hot News
    • Artis-Seleb
    • Film-TV-Music
    • Bisnis-Finance
    • Lifestyle
    • Techno-Gaming
    Bebegig NewsBebegig News
    Home»Bisnis-Finance»Pemerintah AS Bakal Borong Bitcoin, Apa yang Terjadi Selanjutnya?
    Bisnis-Finance

    Pemerintah AS Bakal Borong Bitcoin, Apa yang Terjadi Selanjutnya?

    Sabtu, 15 Maret 2025
    Pemerintah AS Bakal Borong Bitcoin, Apa yang Terjadi Selanjutnya?

    Bayangkan jika suatu hari harga Bitcoin (BTC) tiba-tiba meroket, bukan karena lonjakan investor ritel atau institusi besar, tetapi karena satu negara superpower mulai memborongnya dalam jumlah besar. Inilah skenario yang sedang ramai dibicarakan dalam dunia kripto: rencana Amerika Serikat untuk membeli 1 juta BTC dalam lima tahun ke depan melalui kebijakan yang disebut Bitcoin Act 2025.

    Tapi, apa sebenarnya tujuan AS melakukan hal ini? Bagaimana dampaknya terhadap harga Bitcoin dan pasar kripto secara keseluruhan? Dan yang paling penting, apakah ini berarti saatnya untuk ikut investasi sebelum harga melonjak?

    Mengenal Bitcoin Act 2025

    Bitcoin Act 2025 adalah wacana yang menyebutkan bahwa pemerintah Amerika Serikat akan mulai mengakumulasi Bitcoin sebagai bagian dari strategi keuangan jangka panjangnya. 

    Jika benar terjadi, ini akan menjadi langkah besar dalam sejarah ekonomi digital karena belum ada negara besar lain yang secara terbuka mengadopsi Bitcoin dalam jumlah sedemikian besar.

    Tujuan dari kebijakan ini diyakini meliputi:

    Lindung nilai terhadap inflasi yang makin tinggi

    Mempertahankan dominasi AS dalam ekonomi digital global

    Menjadikan Bitcoin sebagai aset cadangan negara seperti emas

    Mencegah negara lain menguasai pasar kripto lebih dulu

    Meskipun belum ada konfirmasi resmi dari pihak pemerintah AS, diskusi mengenai kebijakan ini sudah memicu banyak spekulasi dan pergerakan di komunitas kripto.

    Kenapa AS Mau Borong 1 Juta Bitcoin?

    Ada beberapa alasan strategis mengapa pemerintah AS tertarik untuk mengumpulkan Bitcoin sebanyak ini.

    Mengatasi Inflasi Dolar

    Bitcoin memiliki suplai terbatas hanya 21 juta BTC, sedangkan dolar AS terus dicetak dalam jumlah besar. Jika inflasi terus meningkat, Bitcoin bisa menjadi alternatif cadangan yang lebih stabil daripada uang fiat.

    Mempertahankan Dominasi di Dunia Kripto

    Saat ini, negara-negara lain seperti El Salvador sudah lebih dulu mengadopsi Bitcoin sebagai alat pembayaran resmi. Jika AS tidak segera bertindak, mereka bisa kehilangan posisi dalam persaingan ekonomi digital global.

    Mengamankan Cadangan Devisa Digital

    Selama ini, dolar AS menjadi cadangan devisa utama bagi banyak negara. Namun, dengan meningkatnya adopsi kripto, Bitcoin bisa menjadi aset strategis yang tak kalah penting untuk disimpan oleh pemerintah.

    Mengendalikan Regulasi Kripto

    Dengan memiliki Bitcoin dalam jumlah besar, AS bisa memiliki kontrol lebih terhadap regulasi dan arah perkembangan industri kripto di masa depan.

    Apa Dampaknya bagi Pasar Kripto?

    Jika rencana ini benar-benar terjadi, dampaknya bisa sangat besar bagi ekosistem kripto.

    Harga Bitcoin Bisa Melonjak Tajam

    Permintaan besar dari pemerintah AS bisa membuat harga Bitcoin naik drastis. Mengingat jumlah BTC yang terbatas, pembelian dalam skala besar bisa menciptakan tekanan beli yang signifikan.

    Saat artikel ini ditulis (14/03/2025), harga BTC/IDR di market Bittime berada di level $81.964, dengan penurunan 1.75% selama 24 jam terakhir. 

    Sentimen Positif terhadap Kripto

    Selama ini, kebijakan AS terhadap kripto cenderung ketat. Jika pemerintah mulai mengadopsi Bitcoin sebagai aset strategis, kemungkinan besar regulasi akan lebih ramah terhadap industri ini.

    Negara Lain Bisa Ikut-ikutan

    Jika AS sukses dengan strategi ini, negara lain mungkin akan mengikuti jejaknya. Ini bisa menciptakan efek domino yang mempercepat adopsi Bitcoin sebagai aset global.

    Tantangan dan Kontroversi

    Meski terdengar menarik, Bitcoin Act 2025 juga menghadapi berbagai tantangan.

    Regulasi dan Penolakan Politik

    Tidak semua pihak dalam pemerintahan AS setuju dengan adopsi Bitcoin. Ada kemungkinan kebijakan ini mendapat penolakan dari beberapa anggota parlemen yang skeptis terhadap kripto.

    Volatilitas Harga Bitcoin

    Bitcoin dikenal memiliki harga yang fluktuatif. Pemerintah harus mempertimbangkan risiko ini sebelum menjadikannya sebagai bagian dari cadangan negara.

    Dampak terhadap Dolar AS

    Jika Bitcoin mulai digunakan sebagai aset cadangan utama, bisa saja nilai dolar AS mengalami dampak negatif di pasar global.

    Kesimpulan

    Jika Bitcoin Act 2025 benar-benar dijalankan, ini bisa menjadi momen penting dalam sejarah keuangan dunia. Dengan pembelian 1 juta BTC oleh pemerintah AS, harga Bitcoin bisa naik tajam, regulasi mungkin lebih ramah terhadap kripto, dan negara lain bisa mengikuti langkah yang sama.

    Namun, tantangan besar masih menghadang, termasuk faktor politik, volatilitas harga, dan dampak terhadap ekonomi global.

    Bagi investor individu, ini bisa menjadi sinyal bahwa Bitcoin akan semakin diakui sebagai aset bernilai tinggi.

    Untuk terus mendapatkan informasi terbaru seputar Bitcoin dan dunia kripto, kunjungi Bittime Blog dan pelajari lebih lanjut strategi investasi terbaik di era digital. 

    Disclaimer

    Investasi aset kripto mengandung risiko tinggi termasuk fluktuasi harga, kehilangan modal, risiko likuiditas, teknologi, dan regulasi yang menjadi tanggung jawab pribadi pengguna. Bittime adalah platform perdagangan aset kripto terdaftar di Bappebti yang menyediakan informasi berdasarkan riset internal, bersifat umum dan edukatif. Informasi ini bukan merupakan nasihat keuangan, investasi, hukum, atau perpajakan. Kinerja masa lalu tidak mencerminkan kinerja masa depan. Pengguna wajib melakukan analisis mandiri dan memastikan kepatuhan terhadap seluruh peraturan yang berlaku.

    Artikel ini juga tayang di vritimes

    Berita Terkait

    Bisnis-Finance

    India dan ASEAN Perkuat Konektivitas Maritim Melalui Dialog Kapal Pesiar Perdana di Chennai

    Rabu, 2 Juli 2025
    Bisnis-Finance

    Sediakan Customer Service 24 Jam Tanpa Agent, Memang Bisa?

    Selasa, 1 Juli 2025
    Bisnis-Finance

    KAI Daop 1 Jakarta Ajak Pelanggan Wujudkan Budaya Tertib dan Aman Naik Kereta Api

    Selasa, 1 Juli 2025
    Bisnis-Finance

    KOLTIVA Tunjuk Joe Keen Poon sebagai Executive Chairman, Tandai Babak Baru Kepemimpinan Global dalam Rantai Pasok Berkelanjutan

    Selasa, 1 Juli 2025
    Bisnis-Finance

    XRP Tiba-Tiba Naik 3%, Apakah Dampak Ripple Cabut Banding terhadap SEC?

    Selasa, 1 Juli 2025
    Bisnis-Finance

    Apa Itu Castile Soap? Sabun Nabati yang Ramah Kulit dan Lingkungan

    Selasa, 1 Juli 2025
    Trending
    Bisnis-Finance

    AnyMind Group meluncurkan laporan penting yang mengungkap perjalanan konsumen digital yang terus berkembang di Asia Tenggara

    Senin, 23 Juni 2025

    KAI Daop 8 Surabaya Klarifikasi Kejadian Viral di Perkeretaapian Makassar

    Sabtu, 28 Juni 2025

    Surabaya Unggul, KAI Logistik Perkuat Kinerja di Jawa Timur lewat Kemitraan dan Layanan Inovatif

    Jumat, 27 Juni 2025

    Mengenal Penyebab Kulit Eksim: Dari Faktor Genetik hingga Lingkungan Modern

    Selasa, 24 Juni 2025

    KAI Logistik Yogyakarta : Penghubung Dinamis Antara Wisata, Pendidikan, dan Ekonomi Kreatif

    Selasa, 24 Juni 2025

    KAI Logistik Tanam 500 Mangrove: Dorong Logistik Berkelanjutan

    Senin, 23 Juni 2025

    Peran Customer Relationship Management dan Tugas Customer Service

    Senin, 23 Juni 2025
    Hot News
    Bisnis-Finance

    India dan ASEAN Perkuat Konektivitas Maritim Melalui Dialog Kapal Pesiar Perdana di Chennai

    Rabu, 2 Juli 2025
    Bisnis-Finance

    Sediakan Customer Service 24 Jam Tanpa Agent, Memang Bisa?

    Selasa, 1 Juli 2025
    Bisnis-Finance

    KAI Daop 1 Jakarta Ajak Pelanggan Wujudkan Budaya Tertib dan Aman Naik Kereta Api

    Selasa, 1 Juli 2025
    Bisnis-Finance

    KOLTIVA Tunjuk Joe Keen Poon sebagai Executive Chairman, Tandai Babak Baru Kepemimpinan Global dalam Rantai Pasok Berkelanjutan

    Selasa, 1 Juli 2025
    Bisnis-Finance

    XRP Tiba-Tiba Naik 3%, Apakah Dampak Ripple Cabut Banding terhadap SEC?

    Selasa, 1 Juli 2025
    Bisnis-Finance

    Apa Itu Castile Soap? Sabun Nabati yang Ramah Kulit dan Lingkungan

    Selasa, 1 Juli 2025
    Bisnis-Finance

    Sabun Mandi Alami Tanpa SLS, Kenapa Ini Pilihan yang Tepat untuk Kulitmu?

    Selasa, 1 Juli 2025
    Bebegig News
    • Tentang Kami
    • Kontak
    • Syarat & Ketentuan
    • Kebijakan Privasi
    • Disklaimer
    © 2025 BebegigNews.my.id.

    Type above and press Enter to search. Press Esc to cancel.